Kegiatan - Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Universitas Hasanuddin merupakan organisasi yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan yang dituntut sebagai seorang yang dapat melakukan Pertolongan Pertama sesuai dengan Standarisasi Palang Merah Indonesia
Kegiatan Pertolongan Pertama Palang Merah Indonesia dikenal baik oleh masyarakat umum karena sifatnya kesukarelaan dan tidak membedakan korban yang ditolong. Selain itu Pertolongan Pertama juga merupakan bagian penting untuk Palang Merah dalam respon awal situasi darurat baik dalam penanganan korban bencana alam maupun konflik.
KSR PMI UNHAS yang memiliki garis Koordinasi dengan PMI seharusnya dapat menyelenggarakan Pertolongan Pertama maupun menyelenggarakan Pendidikan Pertolongan Pertama, serta dapat mendirikan Pos Pertolongan Pertama berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan kegiatan Pertolongan pertama institusi lainnya.
Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan pertolongan medis. Sedangkan pelaku pertolongan pertama adalah penolong yang pertama kali tiba ditempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam hal penanganan medis dasar.
Di era modernisasi saat ini, resiko kecelakaan semakin meningkat baik dalam lingkungan rumah maupun di luar rumah. Siapa saja bisa dihadapkan pada keadaan dimana ia dapat menjadi orang pertama dan mungkin satu – satunya penolong pada kecelakaan. Diharapkan setelah mengenal Pertolongan Pertama, peserta dapat melaksanakan tugas di lingkungan kerja atau di lingkungan tempat tinggal dengan sebaik – baiknya. Sehingga dengan tindakan sederhana dan peralatan yang terbatas, penderitaan korban dapat dikurangi, cacat tubuh dapat dihindari serta perawatan di rumah sakit dapat diperpendek.
A. Kegiatan
Pelatihan Spesialisasi Pertolongan Pertama
B. Maksud
Melalui Pelatihan ini anggota KSR PMI UNHAS mampu Pelayanan khususnya Pertolongan Pertama pada mereka yang membutuhkan dan mampu berikan dan memahami tentang pentingnya Pertolongan Pertama.
C. Tujuan Kegiatan
A. Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk relawan yang mampu memberikan informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi,HIV/AIDS dan NAPZA.
B. Tujuan Khusus
1. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan individu dalam teknik Pertolongan Pertama standar, sesuai dengan Internasional Protocol of Red Cross.
2. Penguasaan tindakan – tindakan Pertolongan pertama saat diperlukan sebelum ditangani oleh tenaga medis sehingga dapat menghindari dan atau mengurangi dampak yang tidak diinginkan akibat kecelakaan yang dialami.
3. Memberikan ketrampilan PP yang sesuai dengan area dimana perawatan medis yang layak tidak dapat diakses.
4. memberikan rasa percaya diri pada setiap individu untuk dapat memberikan PP saat diperlukan sebelum ditangani oleh tenaga medis.
5. memberikan prinsip – prinsip dasar dan ketrampilan praktis aplikatif CPR
( Cardio Pulmonary Resuscitation )
D. Jenis Kegiatan
a) Teori Kelas
b) Ceramah curah Pendapat
c) Praktek Lapangan
d) Simulasi
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
• Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini berlangsung selama 9 hari berturut turut mulai dari sabtu – minggu, 6-14 Oktober 2012
• Tempat Pelaksanaan
LPTQ makassar
F. Materi Pelatihan
1. Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
2. Medis dasar
• Pelaku Pertolongan Pertama
• Tujuan Pertolongan Pertama
• Dasar Hukum Pertongan Pertama
3. ANATOMI
4. BHD
5. Pendarahan
6. Syok
7. Jaringan Lunak
8. patah Tulang
9. Luka Bakar
10. Memindahkan Korban
11. Kedaruratan
12. Keracunan
G. Pemateri
a) PMI Kota Makassar
b) PMI Daerah Sulawesi selatan
Kegiatan Pertolongan Pertama Palang Merah Indonesia dikenal baik oleh masyarakat umum karena sifatnya kesukarelaan dan tidak membedakan korban yang ditolong. Selain itu Pertolongan Pertama juga merupakan bagian penting untuk Palang Merah dalam respon awal situasi darurat baik dalam penanganan korban bencana alam maupun konflik.
KSR PMI UNHAS yang memiliki garis Koordinasi dengan PMI seharusnya dapat menyelenggarakan Pertolongan Pertama maupun menyelenggarakan Pendidikan Pertolongan Pertama, serta dapat mendirikan Pos Pertolongan Pertama berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 023/Birhub/1972. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan kegiatan Pertolongan pertama institusi lainnya.
Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan pertolongan medis. Sedangkan pelaku pertolongan pertama adalah penolong yang pertama kali tiba ditempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam hal penanganan medis dasar.
Di era modernisasi saat ini, resiko kecelakaan semakin meningkat baik dalam lingkungan rumah maupun di luar rumah. Siapa saja bisa dihadapkan pada keadaan dimana ia dapat menjadi orang pertama dan mungkin satu – satunya penolong pada kecelakaan. Diharapkan setelah mengenal Pertolongan Pertama, peserta dapat melaksanakan tugas di lingkungan kerja atau di lingkungan tempat tinggal dengan sebaik – baiknya. Sehingga dengan tindakan sederhana dan peralatan yang terbatas, penderitaan korban dapat dikurangi, cacat tubuh dapat dihindari serta perawatan di rumah sakit dapat diperpendek.
A. Kegiatan
Pelatihan Spesialisasi Pertolongan Pertama
B. Maksud
Melalui Pelatihan ini anggota KSR PMI UNHAS mampu Pelayanan khususnya Pertolongan Pertama pada mereka yang membutuhkan dan mampu berikan dan memahami tentang pentingnya Pertolongan Pertama.
C. Tujuan Kegiatan
A. Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk relawan yang mampu memberikan informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi,HIV/AIDS dan NAPZA.
B. Tujuan Khusus
1. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan individu dalam teknik Pertolongan Pertama standar, sesuai dengan Internasional Protocol of Red Cross.
2. Penguasaan tindakan – tindakan Pertolongan pertama saat diperlukan sebelum ditangani oleh tenaga medis sehingga dapat menghindari dan atau mengurangi dampak yang tidak diinginkan akibat kecelakaan yang dialami.
3. Memberikan ketrampilan PP yang sesuai dengan area dimana perawatan medis yang layak tidak dapat diakses.
4. memberikan rasa percaya diri pada setiap individu untuk dapat memberikan PP saat diperlukan sebelum ditangani oleh tenaga medis.
5. memberikan prinsip – prinsip dasar dan ketrampilan praktis aplikatif CPR
( Cardio Pulmonary Resuscitation )
D. Jenis Kegiatan
a) Teori Kelas
b) Ceramah curah Pendapat
c) Praktek Lapangan
d) Simulasi
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
• Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini berlangsung selama 9 hari berturut turut mulai dari sabtu – minggu, 6-14 Oktober 2012
• Tempat Pelaksanaan
LPTQ makassar
F. Materi Pelatihan
1. Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
2. Medis dasar
• Pelaku Pertolongan Pertama
• Tujuan Pertolongan Pertama
• Dasar Hukum Pertongan Pertama
3. ANATOMI
4. BHD
5. Pendarahan
6. Syok
7. Jaringan Lunak
8. patah Tulang
9. Luka Bakar
10. Memindahkan Korban
11. Kedaruratan
12. Keracunan
G. Pemateri
a) PMI Kota Makassar
b) PMI Daerah Sulawesi selatan
Sumber dokumen KSR PMI UNHAS