Artikel Markas - Seorang relawan tidak mesti seorang anggota Korps Sukarela, tapi bisa juga dari kalangan mana saja, asalkan ia mempunyai pribadi seorang relawan. Apalagi mahasiswa yang merupakan orang berpendidikan, seharusnya lebih memahami tentang nilai-nilai kemanusiaan dan mengaplikasikannya pada dunia nyata, kepada sesama manusia, lingkungan sekitar dan sebagainya.
Terkadang mahasiswa lupa bahkan keluar dari nilai-nilai kemanusiaan, maka sepatutnyalah kita saling mengingatkan. Apa saja sebenarnya yang merupakan nilai-nilai kemanusiaan??? Tentu semua hal baik yang menyangkut “manusia” itu sendiri, contohnya, rasa peduli, rasa iba, pengertian, saling menghargai, dan tolong menolong. Untuk menumbuhkannya memang bukanlah hal mudah dan perlu waktu.
Noi Siamo Tuty Frately (Kita Semua Sama dan Bersaudara). Semua manusia pasti ingin disamakan, karena memang kita pada dasarnya sama, ingin dihargai, dicintai, didengar pendapatnya dan sebagainya. Maka yang pertama kita lakukan adalah menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri sendiri, mulai dari hal kecil, hingga rasa itu melekat dalam tingkah laku kita.Terkadang mahasiswa lupa bahkan keluar dari nilai-nilai kemanusiaan, maka sepatutnyalah kita saling mengingatkan. Apa saja sebenarnya yang merupakan nilai-nilai kemanusiaan??? Tentu semua hal baik yang menyangkut “manusia” itu sendiri, contohnya, rasa peduli, rasa iba, pengertian, saling menghargai, dan tolong menolong. Untuk menumbuhkannya memang bukanlah hal mudah dan perlu waktu.
Tak bisa dipungkiri bahwa tak semua orang mempunyai jiwa kemanusiaan, tetapi itu bisa dilatih dengan belajar peka terhadap kehidupan sekitar. Hal paling mudah adalah dengan bergabung dalam kegiatan-kegiatan yang positif, dimana akan muncul dengan sendirinya sifat-sifat relawan yang tentunya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Menjadi relawan memang susah, tetapi lebih susah lagi jika tidak ada relawan.(Olmet, Diksar XVI)