Oleh : Nurfadhillah Yahya dan Bazalamah
Syadab
Seperti yang kita ketahui, kanker
serviks adalah penyakit yang menyerang kaum hawa. Setiap tahun, ribuan wanita
meninggal akibat kanker ini. Kanker serviks sekarang menempati peringkat
teratas sebagai penyebab kematian wanita di dunia.
Kanker serviks pada masa sekarang
ini semakin mengkhawatirkan karena penderitanya bukan hanya dari kalangan
wanita dewasa tetapi remaja-remaja yang masih menginjak bangku sekolah dan
perkuliahan pun tergolong didalamnya. Hal ini terjadi karena gaya hidup dan
pergaulan remaja yang tanpa batas. Namun dalam permasalahan yang di hadapi
sekarang ini, siapa yang akan dipersalahkan dan dimintai pertanggung jawaban
??, orang tua kah?, media sosial kah?, ataukah penderitanya itu sendiri?.
Berbicara mengenai kanker serviks,
orang tua, media sosial dan lain-lain memang tidak menjadi penyebab utama
timbulnya penyakit tersebut. Namun hal-hal itu membawa peran besar terjadinya
penyakit tersebut. Mengapa saya mengatakan hal yang demikian, karena yang
pertama; jika orang tua tidak memberi perhatian ataukah dalam artian orang tua
itu tidak memberi pengawasan dan pemahaman dini terhadap hal-hal yang
berhubungan dengan organ vital manusia serta bahaya yang akan ditimbulkan hal
tersebut jika disalah gunakan. Kelak jika anak tersebut sudah menginjak usia
remaja ( dimana dalam usia ini, pemikiran seseorang masih sangat labil dan
memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar ) lantas anak tersebut belum
memiliki pemahaman dasar mengenai hal-hal tersebut maka remaja itu akan mudah
terjerumus kedalam hal-hal yang bersifat negatif diakibatkan karena rasa ingin
tahunya yang sangat besar, sehingga ingin mencoba dan melakukan perbuatan tanpa
memikirkan dampak yang akan ditimbulkan nantinya.
Kedua; media sosial juga sangat
membawa pengaruh yang besar terjadinya hal tersebut, karena media sosial
merupakan penyedia informasi-informasi tanpa batas, baik yang bersifat positif
maupun yang bersifat negatif. Masyarakat khususnya remaja bebas mengakses
situs-situs yang mereka inginkan tanpa menyaringnya, sehingga orang yang
mengaksesnya ingin menirukan apa yang telah mereka tonton dan ketahui.
Ketiga; kembali kepada individu
masing-masing, kita harus pintar memilah mana yang baik dan mana yang buruk.
Pergaulan bebas yang terjadi dikalangan masyarakat khusunya remaja menjadi
penyumbang terbesar terjadinya penyakit ini. Berhubungan intim di bawah umur,
bergonta ganti pasangan adalah sedikit contoh penyebab terjadinya penyakit
ini.lalu mengapa individu ingin melakukan perbuatan-perbuatan itu jika akibat
yang ditimbulkannya begitu besar??. Seperti yang telah saya jelaskan diatas
bahwa individu umumnya melakukan suatu perbuatan tanpa memikirkan atau
mempertimbangkan dampak dari perbuatannya.
Lalu bagaimanakah caranya agar kita
sebagai remaja dapat menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang menjadi
faktor pendorong terjadinya penyakit itu, sedangkan pergaulan-pergaulan dewasa
ini seakan selalu mengajak kita untuk mengikutinya?? Nah!! Kita dapat memberi
proteksi dini pada diri sendiri dengan hal-hal yang mungkin dianggap biasa
namun memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan kita. Dengan cara,
mendekatkan diri kepada Allah SWT, berusaha terbuka terhadap orang tua atau
orang-orang yang dipercayainya mengenai permasalahan yang sedang dihadapinya,
bersosialisasi dilingkungan yang “sehat”, memanfaatkan media sosial sebagaimana
mestinya.
Posting Komentar