Pantai Barat Selayar. Dok. Pribadi |
Jadwal
pemberangkatan kapal ferry di Pelabuhan Bira menuju Pelabuhan Pamatata-Selayar
sebanyak 2 kali. Pemberangkatan pertama jam 09:00 pagi dan pemberangkatan ke
dua jam 14:00 sore waktu setempat. Namun bagi anda yang ingin beristirahat
sejenak sebelum melanjutkan perjalanan dengan transportasi kapal laut, anda
bisa menginap di kawasan wisata Pantai Bira. Di tempat ini ada banyak
penginapan dengan tarif 100 ribu sampai yang jutaan. Selain itu anda bisa
berwisata kuliner dan sovenir khas sulawesi di sini. Berbicara masalah daya
tarik, Pantai Bira tidak kalah menariknya dengan pantai-pantai yang pernah anda
kunjungi. Dengan kondisi geografis yang terdiri dari batuan karang dan pasir putih, tempat ini menjadi tempat yang perfect bagi anda pemburu pantai yang
eksotik. Ditambah lagi saat senja tiba, Matahari terbenam akan merelaksasi otak
anda yang seharian lelah di perjalanan menjadi fress kembali.
Tebing Karang
Dok. Pribadi
|
Menuju ke Selayar
membutuhkan waktu 3 jam perjalanan dengan melewati hamparan lautan tempat pertemuan
arus Selat Makassar dan Laut Banda. Dengan biaya penyeberangan 65 ribu untuk motor
tanpa boncengan selebihnya dengan boncengan dan atau menggunakan mobil antara
80 ribu hingga 500 ribu rupiah. Sesampainya di Kepulauan Selayar atau tepatnya
di Pelabuhan Pamatata anda musti berkendara lagi sekitar 30 menit lebih menuju
Kota Benteng Ibu Kota Kabupaten Selayar.
Senja di Kota Benteng
Bagi Anda
pengunjung baru, Anda tidak perlu terlalu khawatir, sebab di Kota Benteng banyak
memiliki fasilitas umum yang bisa Anda manfaatkan dan harganyapun tak kalah
bersaing dengan tempat-tempat wisata yang pernah Anda kunjungi. Tempat menginap
misalnya, dari kos-kosant hingga Hotel dari yang harian hingga bulanan dari
yang harga ratusan ribu hingga jutaan. Ada juga warung pojok untuk bersantai
dari yang kaki lima hingga Cafe free
Wifi. Sabaiknya anda memang harus menginap di kota ini satu atau dua hari
sebelum ke daerah destinasi anda. Apa yang bisa dinikmati di kota ini? Di pagi
hari anda bisa ke TPI atau tempat Pelelangan Ikan yang tempatnya bersambungan
dengan pelabuhan kapal-kapal kecil jurusan antar pulau di selayar. Di pelabuhan
ini banyak perahu-perahu nelayan tertambat dari yang ukuran kecil hingga yang
besar.
Saat berada di tempat ini pula Anda dapat
melihat berbagai macam jenis ikan dari yang sering anda makan sampai yang belum
pernah anda liat sekalipun. Ada banyak moment aktifitas nelayan yang bisa anda
abadikan. Bergeser ke selatan ada pasar tradisional yang menjajakan berbagai
macam panganan tradisional seperti, Kripik Melinjo yang rasanya pahit-pahit
manis, kacang kenari dengan balutan gula merah yang lezat, kue sarang semut
dengan keriuk-keriuknya yang manis dan masih banyak lagi jajanan yang lain. Sorenya
anda bisa berburu Sunset yang indah di kawasan pesisir selayar sebelah barat.
Sambil
duduk-duduk menikmati aktifitas pantai yang di latarbelakangi matahari senja, jangan
lupakan kamera beserta tripodnya agar anda bisa merekam moment ini dengan
maksimal. Setelahnya, jangan beranjak pulang dulu. Untuk mengusir udara malam
yang dingin ada banyak jajanan yang di jual di sepanjang pesisir pantai ini seperti
pisang goreng, ubi goreng, sarabba (minuman khas Sulawesi Selatan) dan
lain-lain. Habiskan beberapa menit di tempat ini bersama minuman khas sulawesi
sambil menikmati angin pantai yang sepoi-sepoi sebelum anda beranjak untuk mengisi
lambung tengah.
|
Kampung kuliner
adalah tempat yang pas untuk memanjakan lidah anda dengan menu utama ikan bakar
dan nasi santan yang di adu dengan tiga macam jenis sambal. Sambal tomat
bercampur bawang, lombok dan kecap, sambal cacahan mangga beserta lombok dan
irisan bawang atau sambal yang di mix dengan beberapa bumbu rahasia menggunakan
blender. Anda mau tau rasanya???!!! Datang dan rasakan sendiri. Kampung kuliner
adalah kompleks warung makan yang di bangun bersampingan dengan pelabuhan yang
ada di kota ini. Lokasinya yang berhadapan langsung dengan laut menjadikan
tempat ini salah satu tempat rekomendet di Kota Benteng untuk makan malam.
Kampung Kuliner buka saat siang dan malam dengan harga seporsi yang relatif
bersaing.
Bissorang, Perkampung di Atas Batu
Apa yang terlintas dipikiran
anda ketika menyebut Selayar, mayoritas akan menyebut Takabonerate. Gugusan
pulau yang keindahan bawah lautnya ibarat sepotong pelangi yang jatuh dan pecah
berkeping, berhamburan dan menyatu dengan pulau-pulau yang ada di wilayah ini.
Namun dibalik itu semua Selayar masih menyimpan kejutan lainnya. Seperti Bissorang
perkampungan unik di timur selayar.
Untuk menuju ke
tempat ini membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dari Kota Benteng. Mendekati
Kampung Bissorang dan jika cuaca tidak sedang berkabut pastinya anda akan
selalu berdecak kagum. Pasalnya dataran tinggi di lokasi ini menawarkan
panorama landscap Kota Selayar yang begituh indah. Tidak hanya pemandangan Kota
Selayar, di arah utara dan selatan mata anda akan dimanjakan dengan hamparan
hutan dengan topografi yang beragam dengan segala misterinya. Selain itu
hamparan laut yang berombak nampak seperti kumpulan kupu-kupu yang berarak
pelan mencium bibir pantai.
Memasuki
perkampungan ini dari salah satu sudut jalan akan nampak pemukiman warga yang
seolah terpisah dengan lereng gunung. Berdiri sendiri di atas batu besar.
Atap-atap rumah menjadi penanda satu-satunya bahwa itu adalah pemukiman warga.
Saat memasuki perkampungan ini gerbang batu akan menyambut kita. Dulunya batu
ini masih utuh, namun untuk alasan memperlancar akses batu ini kemudian dibelah
sehingga masyarakat yang akan menuju ataupun yang akan keluar dari perkempungan
ini akan lebih mudah.
Kampung Bissorang
atau Dusun Bissorang adalah salah satu wilayah yang masuk di Desa Bone Timur
Kecamatan Bontomanai Kabupaten Selayar. Dusun yang memiliki 20 an kepala
keluarga ini memiliki satu jalan utama yang sudah dibeton jarak antara gerbang
dusun dan ujung dusun (jurang) kurang lebih 200 meter. Di ujung dusun ini lah anda
dapat menyaksikan pemandangan pantai timur Pulau Selayar.
Bissorang dan Masyarakatnya
Berdasarkan
penuturan sejarah dari Petta Raja, Bissorang merupakan salah satu kampung tua
yang ada di Selayar. Masyarakat di sini bermatapencaharian sebagai nelayan,
berkebun dan bertani. Untuk nelayan, penangkapan hasil laut masih dilakukan
dalam sekala kecil dengan menggunakan sampan (perahu dayung dengan kapasitas
3-4 orang, biasanya dilengkapi dengan satu layar) sebagai transportasi penangkapan.
Mereka juga beroprasi hanya di sekitar wilayah pesisir saja. Penangkapan ikan
dilakukan pada musim barat, sebab pada musim ini angin kencang yang bertiup
dari arah barat akan terhalang oleh pulau selayar itu sendiri sehingga pantai
bagian timur dari pulau ini relatif aman. Saat musim timur, tiba saatnya
penduduk perkampungan ini beristirahat dari menangkap ikan mereka akan lebih
memilih bertani dan berkebun.
Kampung Bissorang dilengkapi
dengan genset sebagai sumber penerangannya. Ada juga yang menggunakan panel
surya namun, hanya beberapa orang saja. Siang hari genset tidak beroprasi hanya
malam hari itupun hanya malam rabu dan malam minggu. Untuk operasionalnya
masyarakat berswadaya dengan cara bergiliran membeli solar sebagai bahan bakar.
Sebenarnya ini genset kedua yang digunakan. Genset pertama sudah rusak termakan
usia dan mungkin juga karena maintenance
yang tidak berkala.
Untuk air bersih
penduduk memperolehnya dari sumur yang berjarak 15 menit jalan kaki. Namun, ada
juga beberapa rumah yang terlihat menggunakan pompa air dan menampungnya di
tandon yang terletak di belakang rumah mereka. Air ini lah yang dipergunakan
untuk kebutuhan sehari-hari untuk mencuci, memasak dan mandi.
Hanya ada satu sekolah di Bissorang yaitu SD Madrasah
Bone Timur. Tadinya sekolah ini terletak agak jauh keluar kampung. Namun karena
polemik kepemilikan lahan, sekolah ini kemudian dipindahkan ke dalam desa.
Sekolah ini hanya memiliki dua ruangan satu ruangan digunakan untuk siswa dan
satu ruangan untuk guru. Berdasarkan keterangan dari Rajawati salah seorang
Guru Honorer, siswa di sekolah ini ada 14 orang terdiri dari kelas I 2 orang,
Kelas II 4 orang, Kelas III 4 orang, Kelas IV 2 orang, Kelas V 1 orang dan Kelas
VI 1 orang. Untuk tenaga pengajar berjumlah 5 orang termaksud kepala sekolah.
Tenaga pengajar ini digaji melalui Dana Bos yang cair 2 kali setahun sebanyak
250 ribu per sekali terima. Sangat jauh dari kata cukup tentunya. Jika masa
ujian tiba para siswa akan dibawah ke MAN Aliyah yang terletak di Kota Benteng.
Selain bersekolah siswa di sini juga mengaji di sore harinya.
|
Patut untuk diapresiasi
bahwasanya di tengah kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, anak-anak
generasi bangsa ini masih giat dan tekun dalam menuntut ilmu. Berharap dengan
bekal dasar ilmu pengetahuan, mereka dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang
lebih tinggi meraih cita-cita yang selama ini mereka pendam yang selama ini
berjuang dengan segala keterbatasan. Patut pula untuk di syukuri bahwa masih
ada sosok guru yang rela berjibaku dengan segala kekurang yang mereka hadapi
demi untuk mewujudkan pendidikan yang merata bagi segenap masyarakat indonesia.
Untuk pemerintah, yang ada di daerah hingga yang ada di pusat akan menjadi
tamparan keras tentang kondisi pendidikan yang sangat miris dan memprihatinkan
ini yang tidak hanya terjadi di daerah Bissorang saja tetapi juga di berbagai
daerah di pelosok Indonesia.
Penulis,
M.YUSUF WEANDARA
Info lanjut
www.kerelnusantara.com
Posting Komentar