Tanggal
18-19 November 2014, beberapa fasilitator KSR PMI UNHAS membawakan materi dalam
Pelatihan Pendidikan Remaja Sebaya (PRS) di Hotel Jolin, Pengayoman. Pelatihan
ini merupakan salah satu program Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Sulawesi Selatan. Dinas Kesehatan Provinsi
bersama dengan Palang Merah Indonesia Kota Makassar bekerja sama dengan KPA untuk
melaksanakan kegiatan ini. Pihak KSR PMI UNHAS diminta oleh pihak PMI Kota
Makassar untuk mengirimkan fasilitator PRS untuk menjadi pemateri dalam
kegiatan tersebut. KSR PMI UNHAS memang dikenal dengan spesialisasi PRS dan
adanya badan khusus yang mengurusi hal tersebut, yaitu Badan Pusat Pengembangan
Pendidikan Remaja Sebaya (P3RS).
Ada delapan
fasilitator yang diutus untuk membawakan materi. Mereka adalah Andi
Ernaningsih, Andi Musdalifah, Eka Fatmawati, Sulmanita M.P., Dian Ihwana, Fitri
Kusuma Dewi, Syurawasti Muhiddin dan Aslan S. Mereka membawakan topik materi
yang berbeda-beda. Semua pemateri dalam kegiatan ini adalah orang-orang dari
PMI dan hampir semuanya merupakan anggota KSR PMI UNHAS. Materi yang disampaikan yaitu pengantar
pendidikan remaja sebaya, tumbuh kembang remaja, kesehatan reproduksi, norma
sosial dan perilaku berisiko, NAPZA, gender, bekerja dengan remaja, HIV/AIDS,
serta identifikasi dan pemecahan masalah.
Fasilitator Andi Ernaningsih sedang membawakan materi |
Peserta
kegiatan ini adalah siswa SMA yang tercatat berasal dari 15 sekolah SMA di
Makassar, di antaranya adalah SMA Islam Athira, SMA 8 Makassar, SMK 2 Makassar
dan SMA Cokroaminoto. Para siswa yang hadir merupakan utusan dari sekolah SMA
masing-masing, yang berjumlah tiga sampai lima orang. Pelatihan yang
dilaksanakan selama dua hari ini dimulai pada pukul 08.00 hingga 16.00 WITA.
Peserta sedang berdiskusi |
Kegiatan
seperti ini merupakan bentuk edukasi terkait peran pendidik remaja sebaya dalam
mencegah permasalahan-permasalahan remaja yang semakin kompleks. Kegiatan ini
menjadi media sosialisasi dan promosi mengenai pentingnya kesehatan remaja.
Dengan kata lain, mensosialisasikan upaya mencegah remaja terjerumus dalam
hal-hal yang negatif, tertutama perilaku beresiko, seperti pacaran yang tidak
sehat, seks bebas, perkelahian, penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol, dan
sebagainya (Syu).