Setiap tahun tanggal 22 April diperingati sebagai Hari Bumi Internasional. Bermula pada tahun 1970, yakni tuntutan warga Negara Amerika Serikat bias dibilang cukup sederhana, hanya ingin mendapatkan udara dan air bersih. Dikala itu tingkat polusi di Amerika Serikat cukup mengkhawatirkan, seperti pemanasan global, lubang ozon, dan kepunahan aneka ragam hayati.
Akhirnya, tepat pada tanggal 22 April 1970, dicanangkan sebagai Hari Bumi Internasional oleh Senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson seorang pengajar di bidang disiplin ilmu lingkungan hidup. Bertepatan dengan waktu musim semi di daerah Northern Hemisphere pada belahan Bumi utara dan waktu musim gugur pada belahan Bumi selatan. Hal tersebut dianggap sangat pantas untuk merayakan Hari Bumi di seluruh dunia.Tujuannya untuk meningkatkan apresiasi dan kesadaran manusia terhadap planet yang ditinggali oleh manusia saat ini yaitu Bumi.
Hari Bumi sendiri memiliki bendera tersendiri yang diberi nama Earth Day Flag. Bendera ini dibuat oleh John Mc Connell, seorang aktivis perdamaian. Terinspirasi setelah melihat gambar pertama Bumi dari luar angkasa yang dicetak sebagai sampul majalah Life. Bendera ini berwarna biru langit dengan gambar Bumi tepat di tengah bagian bendera.
Hari bumi kebanyakan hanya diketahui dan diperingati oleh para aktifis peduli lingkungan di seluruh dunia. Di lain pihak, peringatan hari Bumi sedunia sering dianggap sebagai ajang berkumpulnya para aktifis lingkungan namun minim tindak lanjut secara nyata di lapangan. Padahal banyak cara yang dilakukan penduduk dunia dalam merayakan Hari Bumi. Sebagai warga Bumi, tentu kita memerlukan satu momentum yang spesial untuk mengungkapkan rasa cinta kita pada Bumi. Dan itu telah terwujud sebagaimana hari ini. Hari dimana warga Bumi sudah diberi kesempatan untuk bisa mengungkapkan rasa cintanya pada Bumi. Sejatinya, memaknai peringatan hari bumi adalah dengan tindakan. Bukan dengan sekedar ucapan. Memberi ucapan "selamat" pada bumi adalah sebuah kepalsuan, tapi membuat tindakan menyelamatkan bumi adalah sebuah kepastian. Bila hari ini kita melihat alam sudah murka dan Bumi sering sakit-sakitan, maka sudah saatnya kita bertindak. Bila kita tidak mampu membuat sebua tindakan dengan skala besar, maka tindakan dengan skala kecil pun akan sangat berarti. Sebagaimana yang telah dilakukan KSR PMI UNHAS, yakni menanam 1000 mangrove di Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep dan transplantasi karang serta aksi bersih pantai di Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep ketika dilaksanakan salah satu program kerjanya yakni Aksi Relawan. Hal tersebut merupakan bagian kecil dari aktifitas KSR PMI UNHAS yang memberikan arti bahwa upaya pelestarian lingkungan dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Menjadi relawan kemanusiaan bukan berarti hanya peduli terhadap permasalahan manusia saja tetapi juga dengan memelihara bumi dan segala hal yang ada didalamnya merupakan tugas semua orang termasuk KSR PMI UNHAS.
“semua orang harus menyadari baik itu cepat ataupun lambat bahwa bumi juga punya hak untuk dipelihara. Yang harus dipahami oleh kita semua bahwa kita tidak bisa hidup tanpa bumi, tapi planet ini bisa hidup tanpa kita. Mari kita menjaga bumi ini karena di dunia hanya bumi yang merupakan milik kita bersama” ujar Hardianti, Koordinator Bidang Pengabdian Pada Masyarakat KSR PMI UNHAS Periode 2017.
Dengan adanya peringatan ini, Bumi akan terjaga dari kerusahakan lingkungan yang tidak kita inginkan, media juga dapat berperan mengingatkan kepada semua manusia bahwa pentingnya menjaga Bumi tempat kita berpinjak agar terpeliharanya tempat-tempat yang indah sebagai pesona wisata alam dan masih banyak lagi manfaat dan tujuan di peringatinya Hari Bumi Sedunia, Karena Menjaga Bumi adalah kewajiban kita bersama. Mari menjadi relawan bumi.
Happy earth day..
Posting Komentar